Sejarah Adalah Rekonstruksi Masa Lalu


Pernahkah anda bermain-main dengan batang korek api? Sekalipun batang korek api itu terserak-serak tidak jelas bentuknya, Anda harus menyusunnya jadi petakan-petakan, orang-orangan, rumah-rumahan, dan sebagainya.

Ada definisi sejarah yang tautologis yang mengatakan bahwa sejarah ialah apa yang dikerjakan sejarawan. Tautologi ini menegaskan bahwa sejarawan mempunyai kebebasan dalam merekonstruksi. Yang mengikat sejarawan hanya „batang korek“ yang berupa fakta sejarah. Perumpamaan lain, sejarawan itu seperti dalang, ia dapat memainkan apa saja. Akan tetapi, ia dibatasi oleh wayang dan lakon. Taruhlah wayang sebagai fakta, dan lakon itu sebagai tema yang dipilih oleh sejarawan.

Apa yang direkonstruksi sejarah ? Ialah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan di alami orang. Sejarawan dapat menulis apa saja, asal memenuhi syarat untuk di sebut Sejarah. Jangan dibayangkan membangun kembali masa lalu itu untuk kepentingan masa lalu sendiri; itu antikuarianisme dan bukan sejarah. Juga jangan dibayangkan masa lalu yang jauh.

[1] Ahmad Warson Munawir, Al-Munawwir : Kamus Arab – Indonesia, (Surabaya; Pustaka Progressif, 1997), hal 17; Muhammad Ibn Mukarram Ibn Manzur, Lisan al-Arab , Vol 3, (Beirut: Dar al-Lisan al-Arab, 1970), hal 481.
[2] Sidi Gazalba, Pengantar Ilmu Sejarah, (jakarta: Bhratata, 1981), hal 11; K.Bertens, Panorama Fislafat Modern, (Jakarta, Gramedia, 1987); dan hariono, Mempelajari Sejarah Secara Efektif, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1995), hlm 51; Cf.Lois Cottschalk, Mengerti Sejarah, terj Nugroho Noto Susanto, (Jakarta: UI Press, 1985), hlm.27.
[3] Gordon Leff, History end Social Teory, (New York, Anchor Book, 1971).hlm. 117
[4] R.G. Collingwood, The Idea of History, (London: Oxford University Press, 1976). Hlm.9 dan 2.
[5] Nouruzzaman Shiddiqie, Pengantar Sejarah Muslim, (Yogyakarta, Nurcahaya, 1983), hlm.5.
[6] Abdurrahman Ibn Khaldun, Al-Muqaddimah, (Beirut; al-Mathba’ah al Khaldun, cet II, 1886), hlm 2-3. terj Ahmadie Thoha, Muqaddimah Ibn Khaldun, (Jakarta,Pustaka Firdaus, 1986). Hal 12-13.
[7] R.Moh.Ali, Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, (Jakarta; Bhratara, 1965), hlm. 7-8.
[8] Sartono Kartodirdjo, “Teori Sejarah dan Masalah Historiografi”,dalam Dari Samudera Pasai ke Yogyakarta : Persembahan kepada Teuku Ibrahim Alfian. (Jakarta, Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia dan Sinergis Press, 2002), hlm 5
[9]. Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah , Bentang, Yogyakarta, cetakan kelima Juli 2005, hal 18
[10] Nur Huda, Islam Nusantara, Ar-RuzMedia, Yogyakarta, 2007, hal 26


Related Posts:

0 Response to "Sejarah Adalah Rekonstruksi Masa Lalu"

Posting Komentar