6 Hal Yang Harus Di Imani Sebagai Seorang Muslim
By Arrazi Ibrahim
Bagaimana pemahaman anda sebagai seorang muslim tentang rukun iman? Sejauh mana anda menguasai perkara ini? Jika anda masih belum cukup menguasi rukun iman, segera belajar ke para ulama. Baca artikel ini untuk mempelajari sekilas saja, karena belajar dari artikel ini saja tidak cukup. Jangan main-main, ini perkara yang sangat penting.
Sebagai seorang Internet Marketer, saya tahu bahwa banyak sekali pencarian dengan keyword “rukun iman” melalui mesin pencari google. Maksudnya, setiap hari ada banyak sekali orang Indonesia yang mencari tahu tentang rukun iman.
Sayangnya, artikel yang direkomendasikan google di halaman satu rata- rata berasal dari website yang kurang terpercaya. Penjelasannya pun belum lemkap sebagaimana rukun iman yang djabarkan oleh para ulama Ahlussunnah Waljama’ah Asy’ariyah.
Hal inilah yang mendasari dibuatnya tulisan ini, memberikan penjelasan yang lebih baik dan benar mengenai rukun iman. Tentu saya tidak bisa dan tidak berani mengarang-ngarang soal ini. Untuk itu, saya bepedoman pada penjelasan para ulama Ahlussunnah Waljama’ah yang dijelaskan panjang lebar melalui sebuah website, lbm.mudimesra.com, dengan beberapa penambahan dan perubahan.
Mengenal Rukun Iman
Sekilas Tentang Rukun Iman
Rukun diibaratkan seperti tiang iman bagi setiap mukmin. Maka, seseorang yang belum miliki atau tidak percaya dengan rukun iman tidak diakui sebagai seorang mukmin. Dengan kata lain, orang tersebut dinggap sebagai orang kafir. Konsekuensi dari penggolongan seseorang sebagai kafir adalah orang tersebut akan kekal di dalam neraka.
Rukun Iman Ada Enam
Seperti yang sudah umum diketahui bahwa rukun iman ada enam yaitu:
1.Beriman kepada Allah
2.Beriman kepada Malaikat-malaikatNya
3.Beriman kepada Kitab-kitabNya
4.Beriman kepada Para Nabi dan RasulNya
5.Beriman kepada Hari Kiamat
6.Beriman kepada Qadha dan Qadhar Allah, yang baik ataupun yang buruk
Hadits yang Menjelaskan Tentang Rukun Iman
Hadits yang mendasari adanya rukun iman ini adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Haditsnya cukup panjang jadi akan dicantumkan sebagian saja.
فأخبرني عن الإيمان قال أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره
Iman Adalah Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita juga mengetahui pengertian iman. Secara bahasa, iman berarti tashdiq atau membenarkan. Sementara menurut istilah syara’, iman adalah tashdiq bil qalbi atau membenarkan dengan hati semua hal yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Iman juga membutuhkan pengakuan akan hal tersebut dengan lidah atau lisan.
Setelah mengenal rukun iman secara sekilas, kini saatnya kita bahas masing-masing rukun iman satu per satu secara mendetil.
Rukun Iman yang Pertama: Beriman kepada Allah
Untuk menjadi seorang mukmin, setiap orang harus mengenal Allah SWT terlebih dahulu. Mengenal Allah SWT sebagai Tuhan yang kita sembah. Mengenal Allah SWT dilakukan dengan cara mengenal sifat yang wajib pada Allah, sifat mustahil pada Allah dan sifat jaiz (boleh) pada Allah SWT.
Sifat yang wajib ada pada Allah jumlahnya 20 sifat. Sifat yang mustahil ada pada Allah juga ada 20 sifat. Sementara sifat jaiz pada Allah ada dua. Keseluruhan sifat ini sering kita kenal dengan sifat 20 atau sifat 50.
Para ulama Ahlussunnah Waljama’ah sepakat bahwa sifat Allah dan segala kesempurnaannya tidak hanya terbatas pada 20 sifat tersebut saja. Bahkan sifat-sifat keagungan dan kesempurnaaan (kamalat) Allah tidak hanya terbatas pada 99 sifat yang sudah umum kita ketahui itu saja. Namun 20 sifat yang sudah dirumuskan oleh Imam Hasan Asy’ariy ini hanya batas minimal yang harus diketahui oleh setiap muslim. Apalagi untuk orang- orang awam, tentu akan sulit sekali untuk menghafal sifat-sifat Allah lainnya karena sangat banyak.
Sifat yang Wajib Ada pada Allah SWT
Seperti yang disebutkan sebelumnya, sifat yang wajib ada pada Allah berjumlah 20 sifat. Semua sifat ini harus diketahui dan diyakini oleh setiap muslim. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Wujud (ﻭﺟﻮﺩ) artinya Ada
2. Qidam (ﻗﺪﻡ) artinya Terdahulu
3. Baqa (ﺑﻘﺎﺀ) artinya Kekal
4. Mukhalafatuhu lilhawadis (ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ) artinya Berbeda dengan makhluk-Nya
5. Qiyamuhu binafsih (ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ) artinya Berdiri sendiri
6. Wahdaniyah (ﻭﺣﺪﺍﻧﻴﺔ) artinya Esa (satu)
7. Qudrah (ﻗﺪﺭﺓ) artinya Kuasa
8. Iradah (ﺇﺭﺍﺩﺓ) artinya Berkehendak (berkemauan)
9. Baqa (ﻋﻠﻢ) artinya Mengetahui
10. Hayat (ﺣﻴﺎﺓ) artinya Hidup
11. Sam’un (ﺳﻤﻊ) artinya Mendengar
12. Bashar (ﺑﺼﺮ) artinya Melihat
13. Kalam (ﻛﻼﻡ) artinya Berbicara
14. Kaunuhu qaadiran (ﻛﻮﻧﻪ ﻗﺎﺩﺭﺍ) artinya Keadaan-Nya yang berkuasa
15. Kaunuhu muriidan (ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺮﻳﺪﺍ) artinya Keadaan-Nya yang berkehendak menentukan
16. Kaunuhu ‘aliman (ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﻟﻤﺎ) artinya Keadaan-Nya yang mengetahui
17. Kaunuhu hayyan (ﻛﻮﻧﻪ ﺣﻴﺎ) artinya Keadaan-Nya yang hidup
18. Kaunuhu sami’an (ﻛﻮﻧﻪ ﺳﻤﻴﻌﺎ) artinya Keadaan-Nya yang mendengar
19. Kaunuhu bashiiran (ﻛﻮﻧﻪ ﺑﺼﻴﺭﺍ) artinya Keadaan-Nya yang melihat
20. Kaunuhu mutakalliman (ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ) artinya Keadaan-Nya yang berbicara
Sifat yang Mustahil Ada pada Allah SWT
1. ‘Adam (ﻋﺪﻡ) artinya Tiada
2. Huduts (ﺣﺪﻭﺙ) artinya Baru
3. Fana (ﻓﻨﺎﺀ) artinya Berubah-ubah (akan binasa)
4. Mumathalatuhu lilhawadith (ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ) artinya Menyerupai sesuatu
5. Qiamuhu bighairih(ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻐﻴﺮﻩ) artinya Berdiri-Nya dengan yang lain
6. Ta’addud (ﺗﻌﺪﺩ) artinya Lebih dari satu (berbilang)
7. ‘Ajzun (ﻋﺟﺰ) artinya Lemah
8. Karahah (ﺇﻛﺮﺍﻫﻪ) artinya Tidak berkemauan (terpaksa)
9. Jahlun (ﺟﻬﻞ) artinya Bodoh
10. Al-Maut (ﺍﻟﻤﻮﺕ) artinya Mati
11. Shamim (ﺍﻟﺻمم) artinya Tuli
12. Al-Umyu (ﺍﻟﻌﻤﻲ) artinya Buta
13. Al-Bukmu (ﺍﻟﺑﻜﻢ) artinya Bisu
14. Kaunuhu ajizan (ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﺟﺰﺍ) artinya Keadaan-Nya yang lemah
15. Kaunuhu mukrahan (ﻛﻮﻧﻪ مكرها) artinya Keadaan-Nya yang tidak menentukan (terpaksa)
16. Kaunuhu jahilan (ﻛﻮﻧﻪ ﺟﺎﻫﻼ) artinya Keadaan-Nya yang bodoh
17. Kaunuhu mayitan (ﻛﻮﻧﻪ ﻣﻴﺘﺎ) artinya Keadaan-Nya yang mati
18. Kaunuhu Kaunuhu ashamma (ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺻﻢ) artinya Keadaan-Nya yang tuli
19. Kaunuhu a’maa (ﻛﻮﻧﻪ ﺃﻋﻤﻰ) artinya Keadaan-Nya yang buta
20. Kaunuhu Kaunuhu abkam (ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺑﻜﻢ) artinya Keadaan-Nya yang bisu
Sifat yang Jaiz pada Allah SWT
Sifat yang jaiz atau boleh pada Allah SWT adalah Allah SWT mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu sesuai kehendaknya.
Rukun Iman yang Kedua: Beriman kepada Malaikat-malaikatNya
Rukun iman yang kedua adalah beriman kepada malaikat-malaikatNya. Makna dari beriman kepada para malaikat adalah meyakini bahwa Allah telah menciptakan para malaikat dan mayakini bahwa:
1. Malaikat bukanlah laki-laki ataupun perempuan
2. Malaikat tidak makan dan minum
3. Malaikat tidak tidur
4. Malaikat tidak menikah dan tidak memiliki nafsu
5. Malaikat adalah makhluk yang mulia
Selain itu, malaikat merupakan makhluk yang selalu patuh kepada Allah sebagaimana firman Allah:
لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (At Tahrim, 6)Allah memiliki banyak sekali malaikat, tidak terhitung jumlahnya. Hanya Allah yang mengetahui persis jumlah malaikat tersebut. Namun hanya 10 malaikat yang wajib kita ketahui yaitu:
1. Jibril, bertugas menyampaikan wahyu
2. Mikail, bertugas mengurusi rizki para makhluk
3. Israfil, bertugas meniup sangkakala
4. Izrail, bertugas mencabut nyawa
5. Munkar dan Nakir, bertugas menanyakan mayat dalam kubur.
6. Raqib dan Atid, bertugas mencatat amal manusia
7. Malik Zabaniyah, bertugas menjaga neraka
8. Ridwan, bertugas menjaga surga.
Rukun Iman yang Ketiga: Beriman kepada Kitab-kitabNya
Rukun iman yang ketiga adalah percaya kepada kitab-kitabnya. Beriman di sini bermakna meyakini bahwa segala sesuatu yang Allah SWT turunkan adalah kalam Allah yang bersifat azaly dan qadim yang berada pada zatnya dan tidak bersuara. Singkatnya, kita harus meyakini bahwa kalam tersebut bukanlah makhluk, bukan ciptaan, melainkan menyatu dengan zat Allah SWT.
Jumlah kitab yang Allah SWT turunkan berjumlah 4 kitab. Keempat kitab tersebut adalah Al Quran (diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW), Injil (diturunkan untuk Nabi Isa), Taurat (diturunkan untuk Nabi Musa) dan Zabur (diturunkan untuk Nabi Daud).
Selain itu, Allah juga menurunkan beberapa shuhuf atau lembaran- lembaran. Jumlah shuhuf yang Allah turunkan berjumlah 100 shuhuf dengan perincian sebagai berikut:
1. 50 shuhuf untuk Nabi Syits
2. 30 shuhuf untuk Nabi Idris
3. 10 shuhuf untuk Nabi Ibrahim
4. 10 shuhuf untuk Nabi Adam
Rukun Iman yang Keempat: Beriman kepada Para Nabi dan Rasulnya
Beriman di sini bermakna meyakini bahwa Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul. Perbedaan Nabi dan Rasul adalah seorang Nabi belum tentu Rasul sementara seorang Rasul sudah pasti seorang Nabi.
Jumlah keseluruhan para Nabi menurut satu riwayat adalah 124.000 Nabi. Sementara para Rasul keseluruhan berjumlah 313 orang. Dari sekian banyak Nabi dan Rasul, yang wajib kita ketahui hanya 25 saja. Berikut daftar ke-25 Nabi dan Rasul yang wajib kita ketahui tersebut:
1. Adam as
2. Idris as
3. Nuh as
4. Hud as
5. Shaleh as
6. Ibrahim as
7. Luth as
8. Ismail as
9. Ishak as
10. Ya`qub
11. Yusuf As
12. Ayub as
13. Syu`ib as
14. Musa As
15. Harun as
16. Zulkifli as
17. Daud as
18. Sulaiman as
19. Ilyas as
20. Ilyasa` as
21. Yunus As
22. Zakaria as
23. Yahya as
24. Isa as
25. Muhammad SAW
Di antara 25 Rasul tersebut di atas, ada 5 Rasul yang diberi gelar Ulul Azmi, gelar yang diberikan karena mendapat cobaan yang sangat berat. Kelima Rasul tersebut adalah Nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa As, Nabi Isa As dan Nabi Nuh As.
Rukun Iman yang Kelima: Beriman kepada Hari Kiamat
Salah satu hal yang pasti akan terjadi adalah hari kiamat. Kapan terjadinya hari kiamat tidak ada yang tau pasti. Kita sebagai manusia hanya bisa menerka-nerka sesuai dengan tanda-tanda kiamat yang sudah dijelaskan oleh Rasulullah SAW.
Beriman di sini bermakna percaya dan yakin bahwa suatu ketika hari kiamat akan datang. Setiap manusia yang sudah mati akan dihidupkan kembali. Setiap manusia juga akan diperhitungkan semua perbuatannya selama di dunia.
Rukun Iman yang Keenam: Beriman kepada Qadha dan Qadhar
Rukun iman yang terakhir adalah beriman kepada Qadha dan Qadhar, apakah itu yang baik maupun yang buruk. Sebagai seorang yang mengaku mukmin, kita harus mengakui dan meyakini bahwa setiap hal yang terjadi di dunia ini atas izin Allah. Kita harus menerima dengan lapang dada semua ketentuanNya.
Namun kita tetap harus berbaik sangka kepada Allah bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk masing-masing kita.
0 Response to "Rukun Iman"
Posting Komentar