Pribadi Nabi

A. Biografi Nabi

الدرس الحادي عشر

في الأحوال المتعلقة به صلى الله عليه وآله وسلم

نسبه سيدنا محمد : يجب على كل مكلف أن يعرف نسبه صلى الله عليه آله وسلم من جهة أبيه و أمه الى عدنان الذي انعقد الإجماع عليه لأنه من أحوال المتعلقة به صلى الله عليه و آله وسلم الثابتة له بالتواتر

Sumber : Web Fiqih Nabi: https://hasansaggaf.wordpress.com/

PELAJARAN KESEBELAS: PERIBADI NABI SAW
SYARAH
NASAB NABI SAW

Nama Muhammad dalam bahasa Arab berarti “terpuji”, maksudnya beliau adalah manusia paling terpuji. Kita sebagai muslim wajib mempercayai bahwa Muhammad bin Abdillah adalah seorang nabi dan rasul. Beliau adalah utusan Allah yang terakhir bagi umat manusia, pembawa rahmat untuk seluruh alam semesta dan pelengkap dan penyempurna ajaran ajaran yang telah dibawa para nabi dan rasul sebelumnya. Beliau bukan saja diangkat sebagai seorang nabi dan rasul tetapi juga sebagai pemimpin yang membawa perdamaian di dunia.

Michael H. Hart, dalam bukunya ”The 100”, menetapkan Rasulallah saw sebagai tokoh pertama yang paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Rasulallah saw adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal agama maupun hal duniawi. Dia memimpin bangsa yang awalnya terbelakang dan terpecah belah, menjadi bangsa maju yang bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi di medan pertempuran.

”Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.” (al-Fath, 29)

Rasulallah berperawakan sedang, berkulit putih kemerah merahan, berdahi lebar, berambut hitam dan panjang, bermata jeli, bertubuh sempurna, sedap dipandang mata, lesung pipit, senyumnya menarik, tidak ada seorang pun di dunia yang menyamainya dalam keindahan tubuh dan kesempurnaan jasad.

Tidak diutus seorang rasul atau nabi ke dunia kecuali memiliki sifat sifat yang lengap, sempuran dan luar biasa, baik dari segi fisiknya atau keturunannya. Silsilah dan keturunan Rasulallah saw dari kedua orang tuanya kembali ke Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik bin an-Nadr (Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Mu`ad bin Adnan. Dimana Adnan merupakan keturunan laki-laki ke tujuh dari Ismail bin Ibrahim, yaitu keturunan Sam bin Nuh.

Di bawah ini ringkasan biografi Nabi saw yang wajib diketahiu oleh setiap muslim yang baligh dan berakal agar bisa dijadikan teladan dalam kehidupan sehari hari.

Nama
Muhammad Rasulallah saw

Nama bapak
Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (disebut juga Quraisy) bin Malik bin al-Nadr (disebut juga Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Mu’ad bin‘Adnan.

Nama Ibu
Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (disebut juga Quraisy) bin Malik bin al-Nadr (disebut juga Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Mu’ad bin ‘Adnan.

Nama Nenek dari Bapak
Fatimah binti Umar Al-Makhzumiyah

Nama Nenek dari Ibu
Burrah binti Abdul U’za’ bin Utsman bin Abduddar bin Qushay bin Kilab bin Murrah

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah, dekat Al-Shofa di Rumah Abi Thalib (sekarang dijadikan Perpustakaan Makkah), hari Senen 12 Rabiul Awal tahun 53 sebelum Hijrah bertepatan tanggal 20 April 570 M

Nama Bidan
Syaffa binti A’uf (Ummu Abdurahman)

Nama Pengasuh
Ummu Aiman

Nama Penyusu
1. Stuaibah Al-Aslamiyah (Budak Abu Lahab)
2. Halimah binti Abi Dhuaib Al-Sa’diyyah (Istri Harist bin Abdul U’zza)

Tempat dan Tanggal Diutus
Goa Hira, Makkah 27 Ramadhan 13 Sebelum Hijrah (17 Agustus 609M)

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah 12 Rabiul Awal 11 H bertepatan tanggal 6 Juni 632M

Tanda Tanda Jasmani
Berperawakan sedang, Berkulit putih kemerah merahan, berdahi lebar, berambut hitam dan panjang, bermata jeli, bertubuh sempurna, sedap dipandang mata, lesung pipit, senyumnya menarik, tidak ada seorang pun di dunia yang menyamainya dalam keindahan tubuh dan kesempurnaan jasad.

Saudara Susu Nabi
Dari Stwaibah:
1- Abdullah bin Jahsy
2- Hamzah bin Abdul Muthalib
3- Abu Salamah bin Abdul Asad
4- Masruh ibnu Stuaibah

Dari Halimah Al-Sa’diyyah
1- Abdullah bin Harist
2- Anisah binti Harist
3- Hudhafah binti Harist

Istri-Istri Nabi
1- Khadijah binti Khuailid
2- Saudah binti Zama’h
3- A’isyah binti Abu bakar As-Shiddik
4- Hafshah binti Umar bin Khattab
5- Zeinab binti Khuzaimah
6- Hind binti Hudhaifah
7- Zainab binti Jahsy
8- Juwairiyah binti Harist
9- Shafiyyah binti hay
10- Ramlah binti Abi Sufyan
11- Maimunah binti Al-Harist
12- Mariya binti Syamu’n

Putra Putri Nabi
1- Qasim
2- Abdullah (Al-Thayyib atau Al-Thahir)
3- Ibrahim
4- Zainab
5- Ruqayyah
6- Ummu Kalstum
7- Fatimah

Cucu Cucu Nabi
1- Ali2- Abdullah
3- Hasan
4- Husen
5- Muhsin
6- Umamah
7- Ummu Kalstum
8- Zainab

Paman Nabi(Dari Bapak)
1- Zubair (Abu Thahir)
2- Abu Thalib (Abdu Manaf)
3- Abbas
4- Dhirar
5- Hamzah
6- Al-Muqawm
7- Hijl
8- Harist
9- Abu lahab (Abdul U’zza’)
10- Ghaidaq
11-Abdul Ka’bah
12- Qustm

Bibi Nabi(Dari Bapak)
1- Ummu Hakim Al-Baidha’
2- A’tikah
3- Umaimah
4- Arwa’
5- Burrah
6- Shafiyyah

Paman Nabi(Dari Ibu)
1- Al-Aswad bin Yaghust
2- Abdullah bin Al-Arqam bin Yaghust

B. Putra Putri Nabi

أولاده : يجب على المكلف معرفة أولاده صلى الله عليه وآله وسلم لأنه من الأحوال المتعلقة به و الثابتة بالتواتر، و هم سبعة : ثلاثة ذكور و أربعة بنات ، أولهم القاسم ثم زينب ثم رقية ثم فاطمة ثم أم كلثوم ثم عبد الله ثم أبراهيم و كلهم من سيدتنا خديجة إلا ابراهيم فأمه مارية القبطية رضي الله عنهم

Putra Putri Nabi SAW
Setiap muslim wajib mengetahui nama nama putera puteri Nabi saw yang terdiri dari 3 laki laki dan 4 perempuan, yaitu Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kaltsum, Abdullah dan Ibrahim. Semua putera puteri Nabi saw dari istri beliau Siti Khadijah binti Khuailid ra kecuali Ibrahim dari istri beliau Mariya al-Qibthiyyah. Mereka adalah keluarga Nabi saw dan orang orang yang dicintai beliau. Rinciannya sbb:

1-Qasim
Nama
Qasim: adalah putera pertama Nabi saw. Dengan lahirnya Qasim, beliau diberi julukan nama Abu Al-Qasim. Abu artinya bapak dan Qasim adalah putera pertama Nabi saw. Pemberian nama ini merupakan tradisi orang Arab, setiap lahir putera pertama dan diberi nama (Fulan misalnya), ayahnya selalu diberi julukan nama Abu Fulan.

Nama Bapak
Muhammad bin Abdullah saw

Nama Ibu
Khadijah binti Khuailid ra

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah

Jenis Kelamin
Laki Laki

Tempat dan Tanggal Wafat
Makkah, wafat dalam usia kurang dari setahun

2- Zainab
Nama
Zainab

Nama Bapak
Muhammad bin Abdullah saw

Nama Ibu
Khadijah binti Khuilid ra

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah, tahun 23 sebelum Hijrah Nabi saw

Jenis Kelamin
Perempuan

Tempat dan Tanggal Pernikahan
Makkah

Nama Suami
Abul A’sh bin Rabie’ (Anak Halah binti Khuailid, Saudara Siti Khadijah ra)

Nama Anak
1- Ali (Wafat semasih kecil)
2- Umamah (Dikawini Imam Ali ra setelah wafat Fatimah ra kemudian dikawini Mughirah bin Naufal setelah Imam Ali ra), dari kedua duannya tidak mendapatkan keturunan

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah, Tahun 8 Hijrah. Rasulallah saw sendiri turun ke dalam kuburan disaat pemakaman.

Wafat Pada Usia
31 tahun

Tanda Tanda Istimewa
1- Sabar dalam segala musibah menimpahnya. Rasulallah saw bersabda atas diri Zainab “Sesungguhnya ia adalah sebaik baiknya anakku dalam menerima musibah”.
2- Ikut berhijrah bersama Nabi saw.
3- Menolak duduk di Makkah dengan suaminya yang belum masuk Islam. Setelah masuk islam tahun 8 Hijrah, Nabi saw mengembalikannya kepada suaminya.

3- Ruqayyah
Nama
Ruqayyah

Nama Bapak
Muhammad bin Abdullah saw

Nama Ibu
Khadijah binti khuailid

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah, tahun 22 Sebelum Hijrah

Jenis Kelamin
Perempuan

Tempat dan Tanggal Perkawinan
Makkah. Dua kali menikah dengan:
1- U’tbah bin Abu Lahab (Masuk islam tahun pembebasan Makkah)
2- Ustman bin Affan

Nama Anak
Abdullah bin Ustman bin Affan (wafat semasih kecil)

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah, tahun 2 Hijrah (wafat dalam usia 24 tahun)

Tanda Tanda Istimewa
Mendapatkan pengakuan Nabi saw atas penjagaan Allah terhadap diri dan suaminya Ustman bin Affan saat berhijrah ke Habasyah. Beliau bersabda “Allah telah menjaga Ustman dan keluarganya setelah penjagganNya terhadap Lut as saat berhijrah”

4- Fatimah
Nama
Fatimah (Al-Zahra’)

Nama Babak
Muhammad bin Abdullah saw

Nama Ibu
Khadijah binti Khuilid ra

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah, tahun 18 sebelum Hijrah

Jenis Kelamin
Perempuan

Tempat dan Tanggal Perkawinan
Madinah, tahun 2 Hijrah

Nama Suami
Ali bin Abi Thalib ra

Nama Anak
Hasan, Husen, Muhsin (wafat semasih kecil), Ummu Kalstum, Zainab

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah, 3 Ramadhan tahun 11 Hijrah

Wafat Pada Usia
29 Tahun

Tanda Tanda Istimewa
”Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira maka ia telah membahagiakanku.” (Al Hadis).Kata ‘Fatimah’ berasal dari suku kata ‘Fathama’ yang berarti menyapih atau menghentikan atau menjauhkan. Sebuah riwayat menyebutkan, dinamakan ‘Fatimah’ karena Allah ingin menjauhkan putri bungsu Rasulallah saw dari neraka. Dari cintanya Rasulallah kepada Fatimah, belilau selalu menyebut nyebut fatimah sebagai contoh dan perumpamaan, misalnya “ jika anakku Fatimah mencuri, aku akan potong tangannya” hadisth ini menggambarkan bagaimana Rasulallah saw tidak pilihkasih dalam menegakkan hukum agama, sampai sampai ia bersedia memotong tangan anaknya yang paling dicintainya, Fatimah, jika ia mencuri demi untuk menegakkan keadailan.Fatimah juga disebut al-Battul yang berarti memisahkan, karena kenyataannya ia memang terpisah atau berbeda dari wanita-wanita lainnya, baik dari segi keutamaan, agama dan kecantikannya. Ada lagi yang mengatakan, karena ia memisahkan diri dari keduniaan untuk mendekat kepada Allah. Di kalangan suku Quraisy, Fatimah dikenal fasih dan pintar.Fatimah dilahirkan di Makkah tahun 18 sebelum hijrah Nabi saw. Dia adalah putri bungsu Rasulallah saw setelah Zainab, Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Saudara laki-lakinya yang tertua Qasim dan Abdullah, meninggal dunia pada usia muda. Fatimah sangat terkenal di dunia Islam, karena ia hidup paling dekat dan paling lama bersama Rasulallah saw. Dari dialah keturunan Rasulallah saw (ahlul Bait) berkembang yang tersebar di hampir semua negri Islam.

Fatimah dinikahkan dengan Ali bin bi Thalib setahun setelah hijrah. Pada waktu itu Tidak sedikit dari orang orang Quraisy yang ingin menikahinya. Ya maklum, selain cantik rupawan, ia adalah perempuan terhormat, anak Rasulullah saw. Dia pernah dilamar oleh Sayyidina Abu Bakar dan Umar, sahabat terdeket Rasulallah saw, namun ditolak secara halus oleh beliau.

Fatimah sangat sederhana dalam berumah tangga dengan imam Ali ra, bahkan sering kekurangan. Beberapa kali ia harus menggadaikan barang-barang keperluan rumah tangga untuk membeli makanan, sampai-sampai kerudungnya pernah digadaikan kepada seorang Yahudi Madinah. Namun demikian, mereka tetap bahagia sebagai suami istri sampai akhir hayat.

Fatimah adalah putri kesayangan Rasulullah saw. Putri yang sangat dicintai Nabi saw. Suatu waktu Rasulallah saw pernah mengatakan kepada imam Ali ra, ”Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira, maka ia telah membahagiakanku.” Ini dikatakan oleh Rasulullah saw sehubungan dengan keinginan seorang tokoh Quraisy untuk menikahkan anak perempuannya kepada imam Ali ra. Imam Ali tidak menolak tetapi segera dicegah oleh Rasulullah saw.

Pernah Rasulallah saw marah besar ketika mendengar putri beliau, Fathimah ra akan dimadu Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Ketika mendengar rencana itu, Rasulallah saw pun langsung masuk ke masjid dan naik ke atas mimbar, lalu berseru, “Beberapa keluarga Bani Hasyim bin al-Mughirah meminta izin kepadaku untuk mengawinkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib. Ketahuilah, aku tidak akan mengizinkan, sekali lagi aku tidak akan mengizinkan. Sungguh aku tidak izinkan, kecuali Ali bin Abi Thalib menceraikan putriku, dan aku persilakan mengawini putri mereka. Ketahuilah, putriku itu bagian dariku, apa yang mengganggu perasaannya adalah menggangguku juga, apa yang menyakiti hatinya adalah menyakiti hatiku juga.” Begitulah kurang lebih bunyi hadist Rasulallah saw.

Hadist di atas juga merupakan bukti kuat akan kecintaan Rasulullah saw kepada putri bungsunya. Memang benar Rasulallah saw sangat sayang kepada Fatimah. Sampai sampai waktu sakit keras menjelang wafatnya, beliau tidak henti hentinya menagis karena berat meninggalkan anaknya yang dicintainya.

Fatimah meninggal enam bulan setelah wafatnya Rasulallah saw dalam usia 28 tahun. Merasa ajal sudah dekat, dia membersihkan dirinya, memakai pakaian yang terbaik, memakai wewangian dibantu oleh iparnya, Asma bin Abi Thalib. Sebelum meninggal ia sempat berwasiat. Anda tahu apa wasiatnya? “hanya Ali, suamiku, yang boleh menyentuh tubuhku”.


5- Ummu Kaltsum
Nama
Ummu Kaltsum

Nama Babak
Muhammad bin Abdullah SAW

Nama Ibu
Khadijah binti Khuilid ra

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah, Tahun 19 Sebelum Hijrah Nabi saw

Jenis Kelamin
Perempuan

Tempat dan Tanggal Perkawinan
Menikah dua kali di Makkah dan Madinah

Nama Suami
1- Di Makkah dengan U’taibah bin Abu Lahab (mati musyrik)
2- Di Madinah tahun 3 Hijrah dengan Ustman bin Affan ra yang dijuluki Dhun-Nurain karena menikah dengan dua putri Nabi saw

Nama Anak
Tidak mendapakan keturunan

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah, tahun 9 Hijrah

Wafat Pada Usia
28 Tahun

Tanda Tanda Istimewa
1- Menikah dengan sahabat Nabi saw yang mulia Ustman bin Affan ra setelah mati suami pertama U’taibah bin Abi Lahab (kafir)
2- Dinikahkan Nabi saw atas perintah Allah. Rasulallah saw bersabda atas dirinya “Aku telah mendapat perintah dari Allah untuk menikahkan putriku Ummu Kalstum dengan Ustman”


6- Abdullah
Nama
Abdullah (At-Thayyib atau At-Thahir)

Nama Babak
Muhammad bin Abdullah SAW

Nama Ibu
Khadijah binti Khuilid ra

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah, lahir sebelum Nabi diutus sebagai Rasul

Jenis Kelamin
Laki laki

Tempat dan Tanggal Wafat
Makkah, sebelum Nabi saw diutus sebagai Rasul (usianya kurang dari setahun)


7- Ibrahim
Nama
Ibrahim

Nama Babak
Muhammad bin Abdullah saw

Nama Ibu
Mariya binti Syamun al-Qibthiyyah

Nama Penyusu
Ummu Saif

Tempat dan Tanggal Lahir
Madinah, Dhul Hijjah tahun 8 Hijrah

Jenis Kelamin
Laki laki

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah, tahun 10 Hijrah (wafat dalam usia kurang dari 3 tahun)

Tanda Tanda Istimewa
1- Sangat dicintai Nabi saw
2- Diberi nama Ibrahim mengambil barakah dari nama datuk beliau Ibrahim as


C. Istri Istri Nabi

زوجات و سراريه :

زوجاته صلى الله عليه و آله وسلم أحدى عشرة مات منهن في حياته اثنان ، هما خديجة بنت خويلد و زينت بنت خزيمة أم المساكين و توفي صلى الله عليه و آله وسلم عن تسع ، هن : عائشة بنت أبي بكر الصديق و حفصة بن عمر بن الخطاب و أم سلمة بن أمية بن المغيرة و إسمها هند ، و أم حبيبة بنت أبي سفيان بن حرب و أسمها رملة ، و زينب بنت جحش ، و ميمونة بن الحارث الهلالية ، و جويرية بنت الحارث الخزاعية و صفية بنت حيى بن أخطب الإسرائيليسة و سودة بنت زمعة .

سراريه : أربعة مارية القبطية أم أبراهيم و ريحانه بنت يزيد من بني النضير و جارية وهبتها زينب بنت جحش ، و جارية أخرى اسمها زليخا القرظية

Istir-istri Nabi Muhammad
Rasulallah saw wafat meninggalkan 11 istri. Mereka adalah wanita wanita mulia yang mendapat penghargaan dari beliau dan sangat setia kepada beliau dalam segala hal. Kesetiaan mereka telah terbukti dengan menjadi pendamping Nabi saw dalam suka dan duka. Mereka adalah wanita wanita yang mencintai dan dicintai Nabi saw dan lebih memilih menjadi istri Nabi saw ketimbang dengan harta dan kemewahan dunia. Kisah kisah mereka telah diabadikan dalam Al-Qur’an dengan firman-Nya

يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ ِلأَزْوَاجِكَ إِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلاً وَإِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ اْلآخِرَةَ فَإِنَّ اللهَ أَعَدَّ لِلْمُحْسِنَاتِ مِنْكُنَّ أَجْرًا عَظِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: “Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut`ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar.” (al-Ahzab, 28-29).

Mereka termasuk keluarga Nabi saw yang terbaik dan juga merupakan ibu ibu dari seluruh umat Islam (ummahatul mukminin). Oleh karena itu setiap muslim wajib menghormati mereka, mendo’akan dan membacakan shalawat kepada mereka, bukan mencari-cari kesalahan mereka, atau mencuci-maki mereka apalagi melaknat mereka atau mengkafirkan mereka (Naudhubillahi min dhalik). Dari kecintaan Nabi saw terhadap mereka kita dianjurkan untuk memberi shalawat kepada mereka. Hal ini bisa dilihat dari hadits yang diriwatkan dari Abu Humaid al-Sa’idi. Sesungguhnya para sahabat bertanya kepada Rasulullah saw, “Bagaimana cara kami membaca shalawat kepadamu?” Rasulullah saw menjawab, “Bacalah, “Ya Allah mudah-mudahan engkau selalu mencurahkan shalawat kepada Muhammad, istri dan anak cucunya.” (al-Bukhari).

Dari ketinggian derajat mereka disisi Rasulallah kita diharuskan mengetahui siapa istri istri nabi itu? Siapa nama nama mereka dan bagaimana perjuangan mereka dalam mendapingi Nabi saw sebagai istri?

Telah disebut diatas bahwa jumlah istri istri Nabi saw ada sebelas, dua dari mereka wafat disaat beliau masih hidup yaitu: Khadijah binti Khuailid dan Zainab binti Khuzaimah yang dijuluki Umul Masakin, semoga Allah memberikan ridho-Nya kepada mereka.

Adapun yang hidup sampai Rasulallah saw wafat ada 9 istri yaitu, ‘Aisyah binti Abu Bakar Siddiq, Hafshah binti Umar bin Khattab, Ummu Salamah binti Umayyah bin al-Mughirah (dijuluki juga denga nama Hind), Ummu Habibah binti Abi Shufyan bin Harb (dijuluki juga dengan nama Ramlah), Zainab binti Jahsy, Maimunah binti al-Harits al-Hilaliyah, Juwairiyah binti al-Harits al-Khazaiyah, Safiyyah binti hayy bin Akhthab al-Israiliyah (orang yahudi), dan Saudah binti Zam’ah.

Ada lagi 4 istri istri Nabi yang berasal dari budak perempuan Nabi saw yang dimerdekakan yaitu: Mariyah al-Qibthiyah, Raihanah binti Yazid dari Bani al-Nadhir, dan dua orang budak perempan yang nama nama mereka tidak begitu dikenal yaitu seorang budak perempuan yang dihibahkan dari Zainab binti Jahsy, dan seorang budak perempuan lagi yang bernama Zulaikha al-Quradhiyah.

Adapun ringkasan sejarah mereka adalah sbb:

1- Khadijah Binti Khuailid
Nama
Khadijah

Nama Bapak
Khuailid bin Asad bin Abdul U’zza’ bin Qushay bin Kilab bin Murrah

Nama Ibu
Fatimah binti Zaidah

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah 68 sebelum Hijrah

Tempat dan Tanggal Pernikahan
Makkah, tahun 28 sebelum Hijjrah

Mahar
20 unta betina

Status
Janda

Tempat dan Tanggal Wafat
Makkah, tahun 10 setelah kenabian dinamakan “Tahun Kesedihan”

Lama Perkawinan
25 tahun

Nama Anak dari Nabi saw
1- Zainab
2- Al-Qasim
3- Ruqayyah
4- Ummu Kalstum
5- Fatimah
6- Abdullah (Al-Thayyib atau Al-Thahir)

Nama Suami Pertama
Abu Halah (Nabbasy bin Zararah Al-Tamimi)

Nama Anak dari Suami Pertama
1- Hind (Masuk Islam)2- Halah (Masuk Islam)

Nama Suami Kedua
A’tik bin Abid Al-Makhzumi

Nama Anak dari Suami Kedua
1- Hind (Masuk Islam)

Tanda Tanda Istimewa
Kadijah adalah wanita pertama yang menyambut seruan iman tanpa membantah dan berdebat.Beliau telah mengorbankan seluruh hidupnya, jiwanya, dan hartanya untuk kepentingan dakwah Nabi saw. Rasulallah saw pernah bersabda“Laki laki sempurna banyak sekali, dan tidak ada yang sempurna dari wanita kecuali empat, Mariyam binti I’mran, Asiya istri Firaun, Khadijah binti Khuailid dan Fatimah binti Muhammad”

Kadijah adalah Istri pertama dan tercinta yang tidak pernah dimadu. Rasulallah saw sangat mencintai istrinya Khadijah. Kisah cinta beliau dengan Khadijah ra adalah kisah cinta paling setia sepanjang sejarah umat. Tidak bisa dibandingkan dengan kisah cinta Qais dan laila atau kisah cinta Romeo dan Juliet, karena kisah ini tidak hanya berakhir dengan perkawinan kemudian menghilang tanpa bekas, atau berakhir dengan berumah tangga kemudian melanglangbuana tanpa arah. Akan tetapi kisah cinta Rasulallah saw dengan siti khadijah adalah kisah yang tidak putus dan tidak pernah putus walaupun salah satu dari insan itu sudah meninggal dunia.

Maka kisah cinta beliau dan istrinya Khadijah adalah kisah cinta yang paling agung, cinta yang paling suci, kisah cinta yang paling sejati, cinta yang luar biasa yang terus belanjut walaupun siti Khadijah telah pulang ke rahmatullah.

Kisah cinta beliau dengan istrinya Khadijah pernah berkisah, yaitu setelah merebut kota kelahiranya, Makkah, beliau ditawarkan penduduk agar tinggal di rumah rumah mereka. Akan tetapi beliau menolak dan menyarankan para sahabat agar segera mendirikan kemah di muka kuburan istrinya, Khadijah ra. Beliau berseru: “Dirikanlah bagiku kemah di muka kuburan Khadijah”. Begitulah kecintaan Rasul saw terhadap istrinya, Khahdijah ra.

Di lain kisah, pernah setelah penaklukan kota Makkah, banyak suku Quraisy yang datang mengelilingi Rasulallah saw, mereka datang untuk meminta maaf kepadanya. Kaum Quraisy di bawah pimpinan Abu Sufyan datang menghampirinnya. Tiba tiba saja beliau melihat seorang nenek tua datang terbungkuk bungkuk ingin menemui beliau. Begitu melihat nenek tadi, beliau segera meninggalkan rombongan kaum Quraisy yang ada di sekelilingnya dan langsung berdiri menyambut kedatangannya. Beliau duduk di samping nenek tua tadi dan diajaknya berbicara dan bercerita. Kelihatanya begitu akrab Rasulallah saw dengannya. Tidak sedikit waktu yang diluangkan untuk berbincang bincang denganya.

Melihat kejadian itu A’isyah ra bertanya kepada beliau: “Siapa gerangan nenek tua tadi wahai Rasulallah?”. Beliaupun menjawab “Ia adalah sahabat akrab Khadijah”. A’isyah kembali berkata: Apa yang engkau bicarakan denganya wahai Rasulallah? Beliau menjawab “Kami membicarakan hari hari indah bersama Khadijah”. Ketika itu timbulah raca cemburu dalam diri A’isyah, lalu ia berkata “Apakah engkau masih mengingat ngingat orang tua yang sudah menjadi tanah itu. Sedangkan Allah telah menggatinya dengan yang lebih baik?”. Rasulallah marah besar dan nampak jelas kemarahannya dari raut muka beliau, lalu berkata “Demi Allah, Dia tidak pernah menggantinya dengan seorang perempuan yang lebih baik darinya”. Kemudian Rasulallah menyebut jasa jasa baik Khadijah terhadap beliau dan Agama Islam. A’isyah merasa bersalah, lalu dia berkata “Mintailah ampunan bagiku wahai Rasulallah”. Lalu beliau menjawab “Mintalah maaf kepada Khadijah, baru aku akan memintakan ampun bagimu”. (hadist Bukhari)

Jelasnya, bahwa jasa Khadijah ra yang besar pada risalah nubuwwah dan kemuliaan akhlaknya sangat membekas di hati suaminya, Rasulallah saw, sehingga beliau selalu menyebut nyebut kebaikanya walupun ia telah wafat. Makanya tak heran jika Allah telah menyampaikan salam khususNya untuk Khadijah ra melalui perantaraan Jibril as kepada Rasulallah saw disertai kabar gembira “Aku telah sediakan baginya rumah di surga yang dibuat dari emas yang tiada kesusahan baginya atau kepayahaan”


2- Zainab binti Khuzaimah yang dijuluki Umul Masakin
Nama
Zainab Ummul Masakin (Ibu orang orang miskin)

Nama Bapak
Khuzaimah bin Al-Harist bin Abdullah

Nama Ibu
Hind binti A’uf

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah, tahun 26 sebelum hijrah

Tempat dan Tanggal Pernikahan
Madinah, Ramadhan 3 Hijrah

Status
Janda

Mahar
400 Dirham

Lama Perkawinan
8 Bulan

Sebab Perkawinan
Menghormati suaminya pertama, Abdullah bin Jahsy, saudara susu Nabi saw yang mati syahid dalam peperangan Uhud

Nama Suami Pertama
Abdullah bin Jahsy, saudara susu Nabi saw. dikarunia 4 anak darinya

Nama Anak dari Nabi
Tidak dikaruniai keturunan

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah, Rabiul Akhir tahun 4 Hijrah, dan Nabi saw masih hidup.

Tanda Tanda Istimewa
1- Senang bersadakah dan memberi makan orang miskin, makanya dijuluki Ummul Masakin (Ibu orang orang miskin)
2- Ia saudaranya istri Nabi Maimunah binti Harist dari ibu3- Istri pertama yang wafat sebelum wafatnya Nabi


3- ‘Aisyah Binti Abu Bakar Siddiq
Nama
A’isyah

Nama Bapak
Abu Bakar Assiddiq

Nama Ibu
Zainab binti Abdu Dahman (Ummu Ruman)

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah, tahun 9 sebelum Hijrah

Tempat dan Tanggal Pernikahan
Madinah, tahun pertama Hijrah

Mahar
400 Dirham

Setatus
Perawan

Lama Perkawinan
11 Tahun

Sebab Perkawinan
1- Memperkuat hubungan Nabi saw dengan sahabat pertama Abu Bakkar Assiddiq ra .
2- Diangkat sebagai wakil Nabi bagi wanita dalam memberi penerangan ilmu agama. Para sahabat Nabi saw menyakinkan bahwa tidak ada satu masalah apapun yang ditanya A’isyah kecuali mereka mendapatkan jawaban darinya.

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah, Ramadhan 58 Hijrah

Nama Anak dari Nabi
Tidak dikaruniai keturunan

Tanda Tanda Istimewa
1- Satu satunya perawan yang dikawini Nabi saw.
2- Pintar dan banyak membawakan hadist Nabi saw.
3- Dijuluki Ummu Abdullah oleh Nabi saw karena kecintaannya kepada Abdullah bin Zubair, anak saudara perempuan A’isyah ra.
4- Turun baginya ayat ifik (tersebarnya berita bohong tentang dirinya) – lihat surat An-Nur 11,12 dan terjemahannya.


4- Hafshah Binti Umar Bin al-Khattab
Nama
Hafshah

Nama Bapak
Umar bin Khattab

Nama Ibu
Zainab binti Madhu’n

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah, tahun 18 sebelum Hijrah Nabi

Tempat dan Tanggal Pernikahan
Madinah, Tahun 3 Hijrah

Mahar
xxx

Status
Janda

Lama Perkawinan
8 Tahun

Sebab Perkawinan
1- Memperkuat hubungan Nabi saw dengan sahabat kedua Umar bin Khattab ra
2- Menghormati suami pertama Khunais bin Hudhafah yang mati syahid dalam peperangan Uhud

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah, Tahun 41 Hijrah

Nama Anak dari Nabi
Tidak dikaruniai keturunan

Nama Suami Pertama
Khunais bin Hudhafah mati syahid dalam peperangan Uhud

Tanda Tanda Istimewa
1- Sastrawan unggul
2- Selalu puasa dan sholat malam.
3- Pernah diputus Nabi saw kemudian Jibril datang kepada beliau lalu berkata “Kembalilah kamu wahai Muhammad kepada Hafshah sesungguhnya ia wanita yang selalu puasa dan bangun malam, sesungguhnya ia istrimu di surga”
4- Penjaga Mushhaf pertama (Al-Quran) yang dikumpulkan Abu Bakar Siddik ra di rumahnya


5- Ummu Salamah Binti Umayyah Bin Al-Mughirah (Hind)
Nama
Hind atau Ummu Salamah Al-Makhzumiyah

Nama Bapak
Abi Umayyah (Hudhaifah bin Al-Mughirah)

Nama Ibu
A’tikah binti A’mir

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah, tahun 30 sebelum Hijrah Nabi

Tempat dan Tanggal Pernikahan
Madinah, tahun 4 Hijrah

Status
Janda

Mahar
Perabotan rumah tangga

Lama Perkawinan
7 Tahun

Sebab Perkawinan
1- Menghormati suaminya Abi Umayyah saudara susu Nabi saw yang telah wafat
2- Mengikat hubungan tali persaudaraan dengan bapaknya ketua suku Quraisy terbesar dari Bani Makhzum

Nama Suami Pertama
Abu Salamah Abdullah bin Abul Asad, saudara susu dan anak bibi Nabi saw yang berhijrah ke Habasyah dan Madinah.

Nama Anak dari Nabi
Tidak dikaruniai keturunan

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah, Syawal 61 Hijrah.

Tanda Tanda Istimewa
1- Wanita pertama yang berhijrah ke Habasyah
2- Wanita pertama yang masuk ke Madinah dengan unta berkamar (Houdaj)
3- Cantik, Cerdik dan berakal. Nabi saw selalu menghargai ide-idenya diantaranya saat perjanjian Al- Hudaibiyah. Sahamnya terhadap da’wah Nabi saw sangat besar.
4- Ia adalah anak paman Khalid bin Walid dan saudara susu A’mmar bin yasir
5- Ketika turun ayat “Innama Yuridullah Liyudhiba A’nkumurijsa Ahlalbait” di rumahnya, iapun berkata “Wahai Rasulallah apakah aku termasuk Ahlul Bait?” Rasulallah saw menjawab “Betul insyallah”


6- Umu Habibah Binti Abi Sufyan bin Harb (Ramlah)
Nama
Ramlah (Ummu Habibah)

Nama Babak
Abu Sufyan bin Harb

Nama Ibu
Shafiyyah binti abil ‘Ash

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah, tahun 30 sebelum Hijrah Nabi saw

Tempat dan Tanggal Pernikahan
Madinah, Tahun 7 Hijrah

Status
Janda

Mahar
400 Dinar dibayar oleh raja An-Najasyi (Ethiopia)

Lama Perkawinan
4 Tahun

Sebab Perkawinan
1- Membuat hubungan baik dengan Abu Sufyan pemimpin Qurasy Makkah yang memusuhi Nabi saw. Mendengar berita perkawinan Nabi saw dengan putrinya, Abu Sufyan merasa bangga. Ia berkata “Ia (Muhammad) adalah kuda pacu yang tidak pernah menundukan hidungnya ke tanah (sangat mulia)”.
2- Membalas jasa Ramlah yang telah berhijrah ke Habasyah hingga wafat suaminya.

Nama Suami Pertama
Ubaidillah bin Jahsy

Nama Anak dari Nabi
Tidak dikaruniai keturunan

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah, Tahun 44 Hijrah

Tanda Tanda Istimewa
1- Sabar dan banyak membawa keberkahan
2- Ikut berhijrah ke Habasyah (Ethiopia) bersama sama suaminya Ubaidillah yang masuk agama Kristen dan mati di sana.
3- Dilamar Nabi saw dengan mahar 400 dinar yang dibayar oleh Raja Habasyah (Ethiopia) sebagai hadiah darinya.


7- Zainab Binti Jahsy
Nama
Zainab atau Ummul Masakin kedua (Ibu orang orang Miskin kedua), dijuluki juga Ummul Hakam

Nama Babak
Jahsy bin Riab

Nama Ibu
Umaimah binti Abdul Muthalib (Bibi Nabi saw)

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah, tahun 30 sebelum Hijrah Nabi saw

Tempat dan Tanggal Perkawinan
Madinah, Tahun 5 Hijrah

Status
Janda

Mahar
400 Dirham

Lama Perkawinan
6 Tahun

Sebab Perkawinan
Dikawini atas perintah dari Allah demi untuk membatalkan hukum “Attabanni” atau pengangkatan anak setelah ditalak oleh anakangkat Nabi saw Zed bin Haristah. Lihat surat Al-Ahzab 37 dan terjemahannya

Nama Suami Pertama
Zed bin Haristah

Nama Anak dari Nabi
Tidak dikaruniai keturunan

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah, Tahun 20 Hijrah

Tanda Tanda Istimewa
1- Pengiba, suka bersedekah, dijuluki Ibu orang orang miskin kedua.
2- Istri yang bangga karna dinikahi Nabi saw atas pernitah Allah


8- Maimunah Binti Al-Harits Al-Hilaliyah
Nama
Maimunah (Nama Asalnya Burrah, diganti Nabi saw menjadi Maimunah)

Nama Babak
Harist bin Huzn Al-Hilali

Nama Ibu
Hind bint A’uf

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah, Tahun 18 sebelum Hijrah

Tempat dan Tanggal Pernikahan
Kampung Saraf dekat Makkah, tahun 7 Hijrah

Status
Janda

Mahar
400 Dirham

Lama Perkawinan
5 Tahun

Sebab Perkawinan
1- Membuat hubungan kekeluargaan dengan kabilah Al-Hilali (kabilah menengah).
2- Diriwayatkan perkawinanya dirayakan di kampung Saraf dekat kota Makkah dan diundang semua pamong peraja Quraisy untuk menghadirinya. Mereka merasa bangga sehingga selalu disebut-sebut “Mantu kami Muhammad”

Nama Suami Pertama
1- Masu’d bin A’mr bin Umair As-Staqafi (Ditalak)2- Abu Rihim bin Abdul U’zza Al-A’miri (Bercerai Mati)

Nama Anak dari Nabi
Tidak dikaruniai keturunan

Tempat dan Tanggal Wafat
Makkah, Tahun 51 Hijrah

Tanda Tanda Istimewa
1- Senang bersilaturahim dengan keluarga dan banyak bertakwa kepada Allah.2- Rasulallah saw bersabda “Wanita yang beriman ialah Maimunah istri Nabi, saudara saudaranya adalah Ummu Fadhl binti Harist, Salma binti Harist istri Hamzah dan Asma’ binti U’mais saudaranya dari ibu”


9- Juairiyah Binti Al-Harits Al-Khuza’iyyah
Nama
Juairiyah (Yahudi)

Nama Babak
Harist bin Abi Dhirar

Nama Ibu
xxx

Tempat dan Tanggal Lahir
Tahun 16 sebelum Hijrah

Tempat dan Tanggal Pernikahan
Tahun 5 Hijrah (Setelah Peperangan Bani Al-Mushtaliq)

Status
Janda

Mahar
400 Dirham

Lama Perkawinan
6 Tahun

Sebab Perkawinan
Ia anak perempuan pemimpin Yahudi dari Bani Al-Mushtaliq yang ditawan. Rasulallah saw memberikan dua pilihan untuk pembebasannya, membayar upeti atau dikawini Nabi saw. Ia memilih dikawininya. Kemudian seluruh tawanan Bani Al-Mushtaliq dibebaskan karena hubungan beliau dengan pimpinanya menjadi kekeluargaan (mertua Nabi)

Nama Suami Pertama
Musafih bin Shafwan

Nama Anak dari Nabi
Tidak dikaruniai keturunan

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah, Tahun 56 Hijrah

Tanda Tanda Istimewa
1- Senang berpuasa dan beribadah
2- Membawa keberkahan bagi kaumnya karena hubunganya dengan Nabi saw sebagai istri. A’isyah ra berkata “Aku tidak mendapatkan wanita yang membawa keberkahan bagi kaumya selain Juairiyah”


10- Shafiyyah Binti Hayy Bin Akhthab al-Israiliyah
Nama
Shafiyyah (Yahudi)

Nama Babak
Hayy bin Akhthab

Nama Ibu
Burrah binti Samual

Tempat dan Tanggal Lahir
Khaibar, Tahun 10 sebelum Hijrah Nabi saw

Tempat dan Tanggal Pernikahan
Saat kembalinya dari Khaibar, Tahun 7 Hijrah

Status
Janda

Mahar
Pembebasan dari tawanan Khaibar

Lama Perkawinan
4 Tahun

Sebab Perkawinan
Ia anak perempuan pemimpin Yahudi dari Bani Nadhir yang ditawan. Rasulallah memberikan dua pilihan, dibebaskanya dari tawanan atau dinikahi Nabi saw. Ia memilih dinikahinya. Setelah dinikahi seluruh tawanan Bani Nadhir diberikan otoriti untuk tetap tinggal di Khaibar .

Nama Suami
1- Salam bin Musykam
2- Kinanah bin Rabie’Kedua duanya sastrawan besar Yahudi

Nama Anak dari Nabi
Tidak dikaruniai keturunan

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah, Tahun 50 Hijrah

Tanda Tanda Istimewa
1- Benar, bijaksana dan dipercaya
2- Membela Khalifah Ustman di saat pengepungan orang orang pemberontak yang ingin membunuhnya, Ia membawa makanan dan minuman baginya3- Setelah perselisihan faham dengan A’isyah ra dan Hafshah ra ia mengadukan halnya kepada Nabi saw. Beliau pun bersabda ”Ya Shafiyyah! Katakanlah kepada A’isyah dan Hafshah bagaimana mereka lebih mulia darimu sedang suamimu Muhammad, bapakmu nabi Harun dan pamanmu nabi Musa”


11- Saudah Binti Zam’ah
Nama
Saudah (Al-A’miriyah)

Nama Babak
Zam’ah bin Qais bin Abdu Syamsy

Nama Ibu
Syumusy binti Qais bin Zaid

Tempat dan Tanggal Lahir
Makkah 68 Sebelum Hijrah

Tempat dan Tanggal Pernikahan
Makkah, 3 sebelum Hijrah

Status
Janda tua, tidak cantik, dan memiliki 5 anak

Mahar
Tidak ada

Lama Perkawinan
14 Tahun

Sebab Perkawinan Kedua
Dilamar setelah wafat Khadijah ra untuk mengurus putra putri Nabi saw. Ia tua seusia Khadijah, istri Nabi, dan pula tidak cantik

Nama Anak dari Nabi
Tidak dikaruniai keturunan

Nama Suami Pertama
Sakran bin A’mr, ikut berhijrah ke Habasyah

Tanda Tanda Istimewa
1- Istri kedua setelah wafat Khadijah ra.2- Tidak menolak permintaan Nabi mengawininya. Ia berkata “Wahai Rasulallah aku tidak berkehendak untuk kawin lagi, tapi aku ingin dibangkitkan di Hari Kiamat bersama istrimu dan mendapat pahala yang sama dengannya”3- Senang bercanda. Pernah Ia berkata “Wahai Rasulallah aku sholat malam di belakangmu, sewaktu ruku’ aku pegang hidungku takut keluar darah karna ruku’mu terlalu lama”. Rasulallah swa tertawa.


Istri istri Nabi saw dari budak perempuan:


1- Mariyah Al-Qibthiyyah
Nama
Mariya

Nama Babak
Syamu’n

Nama Ibu
xxx

Tempat dan Tanggal Lahir
Asiyut, Mesir

Tempat dan Tanggal Pernikahan
Madinah, Tahun 7 Hijrah

Status
Janda

Mahar
xxx

Lama Perkawinan
Didatangi dari Mesir sebagai hadiah dari Raja Muqauqis untuk Nabi saw

Sebab Perkawinan
4 Tahun

Nama Suami Pertama
1- Satu satunya budak belian, setelah dimerdekanan, menjadi istri Nabi saw dan mendapat keturunan darinya.
2- Menghapus perbudakan3- Ia sebagai hadiah dari raja Mesir Muqauqis untuk Nabi saw

Nama Anak dari Nabi saw
Ibrahim

Tempat dan Tanggal Wafat
Madinah, Tahun 16 Hijrah

Tanda Tanda Istimewa
1- Dicintai Nabi saw, kecintaan ini tercermin dari sabda beliau “Sesungguhnya kamu akan membuka negeri Mesir, negeri yang dinamai Al-Qirath (Al-Qibth), jika kamu memasukinya berbuat baiklah kepada penduduknya sesungguhnya bagi mereka keselamatan dan kekeluargaan (sher)2- Dikaruniai putra yang diberi nama Ibrahim (wafat semasih kecil)

Dan istri istri Nabi saw yang lainya dari budak perempuan yaitu Raihanah Binti Yazid dari bani al-Nadhir, juga seorang budak perempuan yang dihibahkan kepada Nabi saw dari Zainab Binti Jahsy dan satu lagi seorang budak perempuan yang bernama Zulaikha al-Quradhiyah. Selain Mariya Al-Qibthiyyah, istri istri Nabi saw yang dari budak perempuan lainnya tidak begitu dikenal.

D. Hikmah Nabi Berpoligami
Hikmah Dan Atsar

Banyak musuh musuh Islam menggembor-gemborkan bahwa Nabi saw berpoligami karena menuruti hawa nafsu dan haus terhadap lawan jenisnya. Mereka menutup mata dan tidak mengetahui kenapa dan apa hikmahnya Nabi saw berpoligami. Setelah membaca ringkasan biografi istri istri Nabi saw yang tertulis diatas, ada beberpa poin penting yang perlu diketahi dari hikmah beliau bepoligami:

– Semua istri istri Nabi saw adalah janda kecuali siti ’Aisyah ra. Pernikahan beliau dengan wanita-wanita janda perang dan janda yang telah memasuki usia tua merupakan bukti yang sangat jelas bahwa Nabi saw adalah manusia yang sangat jauh dari keinginan untuk bersenang-senang dengan memenuhi kebutuhan biologis semata.

– Yang sangat perlu diketahui bahwa Nabi saw berpoligami 10 tahun sebelum beliau wafat, atau di hari hari akhir hayat beliau. Disaat siti khadijah istri beliau masih hidup beliau tidak melakukan poligami.

– Pernikahan Nabi saw semata-mata didasari faktor agama dan merupakan suatu hikmah, bukan untuk kepentingan dunia atau menuruti hawa nafsu.

– Pernikahan Nabi saw pula untuk memperkuat dan menyebarkan dakwah demi kebaikan islam, bukan untuk bersenang-senang. Pernikahan Nabi saw sengaja dilakukan oleh Nabi demi untuk menambah keakraban dengan orang orang yang sangat dekat di hati beliau, seperti perkawinan beliau dengan siti ’Aisyah puteri Abu Bakar Siddik ra dan perkawinan beliau dengan Hafsha putri Umar bin Khattab. Hal ini dilakukannya demi untuk menambah kecintaan mereka yang sangat dicintai Nabi saw.

– Pernikahan Nabi saw bertujuan untuk melunakkan hati orang-orang menerima agama Islam dari tawanan perang, seperti perkawinan beliau dengan Syafiyyah binti Hayy dan Juairiyah binti al-Harits. Sehingga para tawanan tersebut membuka peluang untuk masuk Islam, dan selanjutnya berdiri dalam barisan pengibar serta pembela panji-panji Islam.

– Dan masih banyak lagi hikmah hikmah yang tidak bisa diketahui kenapa nabi bepoligami. Yang penting tujuan nabi berpoli gami bukan untuk kepentingan dunia dan untuk bersenang senang atau memenuhi kebutuhan biolgois semata mata.


Related Posts:

0 Response to "Pribadi Nabi"

Posting Komentar