ألأفضلية :
أفضل الخلق على الإطلاق نبينا محمد صلى الله عليه وآله وسلم لقوله عليه الصلاة و السلام : ” أنا أكرم الأولين و الآخرين على الله ولا فخر ” ، ثم يليه أولو العزم من الرسل ، ثم بقية الرسل ، ثم بقية الأنبياء ، ثم بقية من البشر أفضلهم الخلفاء الأربعة: أبو بكر و عمر و عثمان و علي ، ثم بقية العشرة المبشرين بالجنة وهم طلحة بن عبيد الله ، و الزبير بن العوام ، و عبد الرحمن بن عوف ، و سعد بن أبي وقاص ، سعد بن زبير ، و أبو عبيدة عامر بن الجراح ، ثم أهل البدر ( وهم 317 رجلا ) ، ثم أهل أحد ( وهم 700 رجلا ) ، ثم أهل بيعة الرضوان ، ثم بقية الصحابة رضوان الله عليهم أجمعين .
أفضل الخلق على الإطلاق نبينا محمد صلى الله عليه وآله وسلم لقوله عليه الصلاة و السلام : ” أنا أكرم الأولين و الآخرين على الله ولا فخر ” ، ثم يليه أولو العزم من الرسل ، ثم بقية الرسل ، ثم بقية الأنبياء ، ثم بقية من البشر أفضلهم الخلفاء الأربعة: أبو بكر و عمر و عثمان و علي ، ثم بقية العشرة المبشرين بالجنة وهم طلحة بن عبيد الله ، و الزبير بن العوام ، و عبد الرحمن بن عوف ، و سعد بن أبي وقاص ، سعد بن زبير ، و أبو عبيدة عامر بن الجراح ، ثم أهل البدر ( وهم 317 رجلا ) ، ثم أهل أحد ( وهم 700 رجلا ) ، ثم أهل بيعة الرضوان ، ثم بقية الصحابة رضوان الله عليهم أجمعين .
Sumber : Web Fiqih Nabi: https://hasansaggaf.wordpress.com/
MANUSIA TERMULIA
Manusia paling mulia adalah Nabi kita Muhammad saw, kemudian para nabi dan rasul yang mendapat gelar Ulul ’Azmi, kemudian para rasul dan nabi lainya, kemudian Khulafa Ar-Rasyidin Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ra, kemudian 10 sahabat Nabi saw yang dijamin masuk surga, kemudian Ahlul Badr yaitu para sahabat yang ikut serta dalam perang Badar, kemudian Ahlu Uhud yaitu para sahabat yang ikut serta dalam perang Uhud, kemudian Ahlu Bai’at Ridhwan yaitu para sahabat yang ikut serta pada bai’at Ridhwan, kemudian para sahabat lainya ra.
RASULALLAH SAW
Nabi Muhammad saw adalah manusia termulia dan terpuji. Dalam hadistnya beliau bersabda ”Aku adalah manusia pertama dan terakhir paling mulia, dan aku tidak berbangga diri”. Adapun mengenai peribadi Nabi saw telah diterangkan dalam pelajaran sebelumnya. (Lihat peribadi Nabi saw)
ULUL ’AZMI
Ulil ’Azmi adalah manusia manusia mulia dan dimuliakan Allah setelah Rasulallah saw. Mereka adalah para nabi yang telah diberi gelar Ulul ’Azmi oleh Allah. Ulu al-‘Azmi adalah gelar yang diberikan kepada lima rasul yang memiliki martabat sangat istimewa karena ketabahan dan kesabaran yang luar biasa, dalam menyapaikan risalah. Dari beberpa rasul dan nabi yang diutus Allah hanya lima rasul yang mendapatkan julukan ini yaitu Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad as. Gelar ini adalah gelar istimewa bagi mereka (Lihat ringkasan sejarah para nabi dalam pelajarang sebelumnya).
Dalam al-Qur’an telah dijelaskan
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُوْلُواْ الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ
”Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka.” (al-Ahqaaf, 35)Ada beberapa poin yang menyebabkan Allah telah memberikan gelar ulul al-’Azmi kepada lima rasul diantaranya: mereka memiliki kesabaran yang luar biasa dalam berdakwah. Mereka tidak pernah memohon kepada Allah agar menurunkan azab kepada kaumnya. Atau dalam istilah lain mereka menerima segala macam aniaya dan kesulitan dengan rela dan penuh kesabaran, bahkan mereka selalu mendoakan kaum mereka agar Allah memberikan hidayah atau petunjuk ke jalan yang lurus.
PARA RASUL DAN NABI
Kemudian setelah itu para rasul dan nabi, mereka manusia manusai mulia dan dimuliakan Allah. Mereka adalah orang-orang yang dijaga Allah dari perbuatan yang dapat mendatangkan dosa. Para nabi dan Rasul adalah orang yang selalu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Allah telah menjaga para nabi dan rasul dari terjerumus ke dalam perbuatan dosa, sejak mereka masih kecil, begitu pula setelah diangkat menjadi nabi dan rasul.
Telah diyakini bahwa para nabi dan rasul yang diutus Allah, mereka adalah laki laki merdeka yang telah dipilih dengan sempurna dan dilengkapi dengan keistimewaan yang tidak dimiliki makhluk biasa
B. 10 Sahabat Dijamin Masuk Surga
SAHABAT NABI
Sahabat Nabi saw adalah manusia manusia mulia dan dimuliakan Allah. Sahabat Nabi saw adalah mereka yang hidup di zaman Nabi saw, mengenal dan melihat langsung beliau, membantu perjuangan beliau dan meninggal dalam keadaan beriman. Jumlah sahabat Nabi saw sangat banyak dan tak terhitung. Dalam kitab ”Rijal Haula Ar-Rasul” oleh Khalid Muhammad Khalid disebutkan bahwa para sahabat Nabi saw yang paling utama jumlahnya lebih dari 60, yakni mereka yang sangat dekat dengan Nabi saw. Mereka disebut pengikut atau murid yang dekat dengan Nabi saw. Mereka mempunyai status atau kedudukan yang penting dalam dunia Islam, karena mereka adalah pengikut Nabi yang banyak memberi andil dalam da’wah Nabi saw.
Tingkatan atau derajat sahabat Nabi saw menurut para ulama terbagi dalam beberapa tingkatan, yaitu: pertama, para sahabat yang masuk Islam di Mekkah sebelum melakukan hijrah seperti Khulafa’ur Rasyidin yaitu 4 khalifah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali ra. Kedua, sahabat yang dijamin masuk surga. Ketiga, para sahabat yang ikut serta pada perang Badar. Keempat, para sahabat yang ikut serta pada perang Uhud. Kelima, para sahabat yang ikut serta pada bai’at Ridhwan. Dan keenam adalah sahabat sahabat lainnya yang jumlah mereka tidak sedikit.
10 SAHABAT YANG DIJAMAIN MASUK SURGA
Kepastian para 10 sahabat nabi saw masuk surga banyak sekali disebut dalam hadits shahih. Semua hadits itu wajib diimani. Diantaranya hadits dari Abduurahman bin ‘Auf ra berkata bahwa Nabi saw bersabda, “Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa’d bin Abi Waqqash di surga, Said bin Zaid bin ‘Amru bin Nufail di surga, dan Abu ‘Ubaidah ibnul Jarrah di surga.” (HR At-Tirmizy dan Al-Baghawi dalam Al-Mashabih fil Hisan)
1. Abu Bakar Siddiq ra.
Beliau adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah Saw. Selain itu Abu bakar juga merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau tercatat dalam sejarah, bahkan juga didalam Quran (Surah At-Taubah ayat ke-40),
”Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Abu Bakar Siddiq meninggal di Madinah dalam umur 63 tahun, dari beliau diriwayatkan 142 hadits. Dimakamkan dekat dengan makan Nabi saw.
2. Umar Bin Khatab ra.
Beliau adalah khalifah ke-dua sesudah Abu Bakar, dan termasuk salah seorang yang sangat dikasihi oleh Nabi saw semasa hidupnya. Sebelum memeluk Islam, beliau merupakan musuh yang paling ditakuti oleh kaum Muslimin. Setelah masuk islam, ia menjadi salah satu benteng Islam. Pada masa kekhalifaannya, Islam berkembang luas, kerajaan Persia dan Romawi Timur dapat ditaklukkannya dalam waktu hanya satu tahun. Beliau meninggal dibunuh oleh Abu Lulu Al-Majusi di Madinah dalam umur 64 tahun. Dimakamkan dekat dengan Nabi saw
3. Usman Bin Affan ra.
Khalifah ketiga setelah wafatnya Umar ra, pada pemerintahannya seluruh tulisan-tulisan wahyu yang pernah dicatat oleh sahabat semasa Rasul hidup dikumpulkan, kemudian disusun menurut susunan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Saw sehingga menjadi sebuah kitab (suci) yang disebut Mushaf Utsami sebagaimana yang kita dapati sekarang. Beliau meninggal dalam umur 82 tahun dan dikuburkan di Baqi’.
4. Ali Bin Abi Thalib ra.
Merupakan khalifah keempat, beliau terkenal dengan siasat perang dan ilmu pengetahuan yang tinggi. Selain Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib juga terkenal keberaniannya didalam peperangan. Orang pertama yang beriman dalam usia kanak kanak. Beliau sudah mengikuti Nabi saw sejak kecil dan hidup bersama sama dalam satu rumah sampai Rasulallah saw diangkat menjadi Nabi dan Rasul hingga wafatnya. Ali Bin Abi Thalib ra meninggal dalam umur 64 tahun dan dikuburkan di Koufah, Irak sekarang.
5. Thalhah Bin Abdullah ra.
Masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Siddiq ra, selalu aktif disetiap peperangan selain Perang Badar. Didalam perang Uhud, beliaulah yang mempertahankan Rasulullah Saw sehingga terhindar dari musuh, sehingga putus jari-jarinya. Ia gugur dalam Perang Jamal dimasa pemerintahan Ali Bin Abi Thalib dalam usia 64 tahun, dan dimakamkan di Basrah.
6. Zubair Bin Awaam
Memeluk Islam juga karena Abu Bakar Siddiq ra, ikut berhijrah sebanyak dua kali ke Habasyah dan mengikuti semua peperangan. Beliau pun gugur dalam perang Jamal dan dikuburkan di Basrah pada umur 64 tahun.
7. Sa’ad bin Abi Waqqas
Mengikuti Islam sejak umur 17 tahun dan mengikuti seluruh peperangan bersama Nabi saw, pernah ditawan musuh lalu ditebus oleh Rasulullah sewaktu perang Uhud. Meninggal dalam usia 70 (ada yang meriwayatkan 82 tahun) dan dimakamkan di Baqi’.
8. Sa’id Bin Zaid
Sudah masuk Islam sejak kecilnya, mengikuti semua peperangan bersama Nabi saw kecuali Perang Badar. Beliau bersama Thalhah Bin Abdullah pernah diperintahkan oleh Rasul saw untuk memata-matai gerakan musuh (Quraish). Meninggal dalam usia 70 tahun dimakamkan di Baqi’.
9. Abdurrahman Bin Auf
Memeluk Islam sejak kecilnya melalui Abu Bakar Siddiq dan mengikuti semua peperangan bersama Rasul saw. Turut berhijrah ke Habasyah sebanyak 2 kali. Meninggal pada umur 72 tahun (ada yang meriwayatkan 75 tahun), dimakamkan di baqi’.
10. Abu Ubaidillah Bin Jarrah
Masuk Islam bersama Usman bin Math’uun, turut berhijrah ke Habasyah pada periode kedua dan mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah saw. Meninggal pada tahun 18 H di Yordan (Syam) karena penyakit pes, dan dimakamkan di Yordan yang sampai saat ini makamnya masih sering diziarahi oleh kaum Muslimin.
(* Untuk membaca sejarah mereka lebih lengap silahkan lihat kitab ”Rijal Haula ar-Rasul” oleh Khalid Muhammad Khalid).
C. Sahabat Ikut Berperang
SAHABAT YANG IKUT SERTA DALAM PERANG BADAR
Ahli Badr adalah sahabat Nabi saw yang melihat Nabi saw , beriman kepada Nabi saw, dan ikut berjihad bersama Nabi saw melalwan kafir Quraisy dalam perang Badr. Mereka dinamakan Ahli Bader. Perang badr merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan kaun musyrikin Quraisy Mekah terjadi pada tahun 2 H. Perang ini berkobar setelah berbagai upaya perdamaian yang dilaksanakan Rasulallah saw gagal.
Sahabat Nabi yang ikut dalam perang ini terdiri dari 317 orang dengan perlengkapan senjata sederhana yang terdiri dari pedang, tombak, dan panah. Berkat kepemimpinan Nabi saw dan semangat sahabat (Ahlul Bader) yang membaja, kaum muslimin keluar sebagai pemenang. Abu Jahal, panglima perang pihak pasukan Quraisy dan musuh utama Nabi saw sejak awal, tewas dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pihak Quraisy, dan 70 orang lainnya menjadi tawanan. Di pihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai syuhada.
Kemenangan itu sungguh merupakan pertolongan Allah ” Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.” ( al-Imron, 123)
SAHABAT YANG IKUT SERTA DALAM PERANG UHUD
Ahli Uhud adalah sahabat Nabi saw yang ikut berjihad bersama Nabi saw dalam perang Uhud. Perang yang terjadi di Bukit Uhud ini berlangsung pada tahun 3 H. Perang ini disebabkan karena keinginan balas dendam orang-orang Quraisy Mekah yang kalah dalam perang Badr. Pasukan Quraisy, dengan dibantu oleh kabilah Tihama dan Kinanah, membawa 3.000 ekor unta dan 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Tujuh ratus orang di antara mereka memakai baju besi. Adapun jumlah pasukan Nabi saw hanya berjumlah 700 orang.
Perang pun berkobar. Tentara Islam dapat memukul mundur pasukan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar. Tentara Quraisy mulai mundur dan kocar-kacir meninggalkan harta mereka. Melihat kemenangan yang sudah di ambang pintu, pasukan pemanah yang ditempatkan oleh Rasulullah di puncak bukit meninggalkan pos mereka dan turun untuk mengambil harta peninggalan musuh. Mereka lupa akan pesan Rasulullah saw untuk tidak meninggalkan pos mereka dalam keadaan bagaimana pun sebelum diperintahkan. Mereka tidak lagi menghiraukan gerakan musuh.
Situasi ini dimanfaatkan musuh untuk segera melancarkan serangan balik. Pasukan Islam tak mampu menangkis serangan. Mereka terjepit, dan satu per satu pahlawan Islam berguguran. Nabi saw sendiri terluka kena serangan musuh, bahkan berita tidak benar yang diterima musuh bahwa Nabi saw sudah meninggal. Perang berakhir dengan menyebabkan 70 orang pejuang Islam gugur sebagai syuhada diantaranya Hamzah paman Nabi dan Musha’b bin U’mair ra yang dimakamkan di bawah kaki bukit.
SAHABAT YANG IKUT SERTA DALAM BAI’AT RIDHWAN
Bai’at Ridhwan adalah bai’at yang dilakukan sahabat Nabi untuk ta’at kepada Nabi saw di satu tempat dan di bawah pohon tepatnya pada tahun 7 H. Baiat ini terjadi ketika Rasulullah saw, mendapat berita bahwa Utsman bin Affan ras, dibunuh. Beliau bersabda, ”Kita tidak pulang hingga mengalahkan kaum Quraisy”. Beliau mengajak kaum muslimin berbaiat, kemudian terjadilah Baiat Ar-Ridhwan di bawah pohon. Jabir bin Abdullah ra berkata, ”Rasulullah membaiat kita tidak untuk mati, namun untuk tidak melarikan diri”. Kemudian Rasulullah saw membaiat mereka semua.
Ketika Rasulallah saw sedang memikirkan hal ini, tiba-tiba Utsman ra muncul. Kemunculan Utsman ra merupakan tanda awal perdamaian yang sangat diharapapkan beliau. Berakhir bai’at ini dengan perdamaian dari kaum Quraisy sendiri dan kaum Muslimin mereka dibenarkan masuk ke Mekah tanpa persengketaan ataupun pertumpahan darah. (Ibnu Ishaq)
Diriwayatkan bahwa Rasulallah saw mengundang orang orang Islam yang bilangannya pada saat itu kurang lebih 1400 orang untuk berbuat bai’ait kepada Rasulallah saw di daerah Hudaibiyah, dan bai’at ini terjadi di bawah pohon sebagai mana tertera dalam Al-Quran surat al-Fath:18, ”Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon”.
D. Sahabat Ikut Berperang
SAHABAT YANG IKUT SERTA DALAM PERANG BADAR
Ahli Badr adalah sahabat Nabi saw yang melihat Nabi saw , beriman kepada Nabi saw, dan ikut berjihad bersama Nabi saw melalwan kafir Quraisy dalam perang Badr. Mereka dinamakan Ahli Bader. Perang badr merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan kaun musyrikin Quraisy Mekah terjadi pada tahun 2 H. Perang ini berkobar setelah berbagai upaya perdamaian yang dilaksanakan Rasulallah saw gagal.
Sahabat Nabi yang ikut dalam perang ini terdiri dari 317 orang dengan perlengkapan senjata sederhana yang terdiri dari pedang, tombak, dan panah. Berkat kepemimpinan Nabi saw dan semangat sahabat (Ahlul Bader) yang membaja, kaum muslimin keluar sebagai pemenang. Abu Jahal, panglima perang pihak pasukan Quraisy dan musuh utama Nabi saw sejak awal, tewas dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pihak Quraisy, dan 70 orang lainnya menjadi tawanan. Di pihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai syuhada.
Kemenangan itu sungguh merupakan pertolongan Allah ” Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.” ( al-Imron, 123)
SAHABAT YANG IKUT SERTA DALAM PERANG UHUD
Ahli Uhud adalah sahabat Nabi saw yang ikut berjihad bersama Nabi saw dalam perang Uhud. Perang yang terjadi di Bukit Uhud ini berlangsung pada tahun 3 H. Perang ini disebabkan karena keinginan balas dendam orang-orang Quraisy Mekah yang kalah dalam perang Badr. Pasukan Quraisy, dengan dibantu oleh kabilah Tihama dan Kinanah, membawa 3.000 ekor unta dan 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Tujuh ratus orang di antara mereka memakai baju besi. Adapun jumlah pasukan Nabi saw hanya berjumlah 700 orang.
Perang pun berkobar. Tentara Islam dapat memukul mundur pasukan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar. Tentara Quraisy mulai mundur dan kocar-kacir meninggalkan harta mereka. Melihat kemenangan yang sudah di ambang pintu, pasukan pemanah yang ditempatkan oleh Rasulullah di puncak bukit meninggalkan pos mereka dan turun untuk mengambil harta peninggalan musuh. Mereka lupa akan pesan Rasulullah saw untuk tidak meninggalkan pos mereka dalam keadaan bagaimana pun sebelum diperintahkan. Mereka tidak lagi menghiraukan gerakan musuh.
Situasi ini dimanfaatkan musuh untuk segera melancarkan serangan balik. Pasukan Islam tak mampu menangkis serangan. Mereka terjepit, dan satu per satu pahlawan Islam berguguran. Nabi saw sendiri terluka kena serangan musuh, bahkan berita tidak benar yang diterima musuh bahwa Nabi saw sudah meninggal. Perang berakhir dengan menyebabkan 70 orang pejuang Islam gugur sebagai syuhada diantaranya Hamzah paman Nabi dan Musha’b bin U’mair ra yang dimakamkan di bawah kaki bukit.
SAHABAT YANG IKUT SERTA DALAM BAI’AT RIDHWAN
Bai’at Ridhwan adalah bai’at yang dilakukan sahabat Nabi untuk ta’at kepada Nabi saw di satu tempat dan di bawah pohon tepatnya pada tahun 7 H. Baiat ini terjadi ketika Rasulullah saw, mendapat berita bahwa Utsman bin Affan ras, dibunuh. Beliau bersabda, ”Kita tidak pulang hingga mengalahkan kaum Quraisy”. Beliau mengajak kaum muslimin berbaiat, kemudian terjadilah Baiat Ar-Ridhwan di bawah pohon. Jabir bin Abdullah ra berkata, ”Rasulullah membaiat kita tidak untuk mati, namun untuk tidak melarikan diri”. Kemudian Rasulullah saw membaiat mereka semua.
Ketika Rasulallah saw sedang memikirkan hal ini, tiba-tiba Utsman ra muncul. Kemunculan Utsman ra merupakan tanda awal perdamaian yang sangat diharapapkan beliau. Berakhir bai’at ini dengan perdamaian dari kaum Quraisy sendiri dan kaum Muslimin mereka dibenarkan masuk ke Mekah tanpa persengketaan ataupun pertumpahan darah. (Ibnu Ishaq)
Diriwayatkan bahwa Rasulallah saw mengundang orang orang Islam yang bilangannya pada saat itu kurang lebih 1400 orang untuk berbuat bai’ait kepada Rasulallah saw di daerah Hudaibiyah, dan bai’at ini terjadi di bawah pohon sebagai mana tertera dalam Al-Quran surat al-Fath:18, ”Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon”.
E. Sahabat Ikut Berperang
SAHABAT YANG IKUT SERTA DALAM PERANG BADAR
Ahli Badr adalah sahabat Nabi saw yang melihat Nabi saw , beriman kepada Nabi saw, dan ikut berjihad bersama Nabi saw melalwan kafir Quraisy dalam perang Badr. Mereka dinamakan Ahli Bader. Perang badr merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan kaun musyrikin Quraisy Mekah terjadi pada tahun 2 H. Perang ini berkobar setelah berbagai upaya perdamaian yang dilaksanakan Rasulallah saw gagal.
Sahabat Nabi yang ikut dalam perang ini terdiri dari 317 orang dengan perlengkapan senjata sederhana yang terdiri dari pedang, tombak, dan panah. Berkat kepemimpinan Nabi saw dan semangat sahabat (Ahlul Bader) yang membaja, kaum muslimin keluar sebagai pemenang. Abu Jahal, panglima perang pihak pasukan Quraisy dan musuh utama Nabi saw sejak awal, tewas dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pihak Quraisy, dan 70 orang lainnya menjadi tawanan. Di pihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai syuhada.
Kemenangan itu sungguh merupakan pertolongan Allah ” Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.” ( al-Imron, 123)
SAHABAT YANG IKUT SERTA DALAM PERANG UHUD
Ahli Uhud adalah sahabat Nabi saw yang ikut berjihad bersama Nabi saw dalam perang Uhud. Perang yang terjadi di Bukit Uhud ini berlangsung pada tahun 3 H. Perang ini disebabkan karena keinginan balas dendam orang-orang Quraisy Mekah yang kalah dalam perang Badr. Pasukan Quraisy, dengan dibantu oleh kabilah Tihama dan Kinanah, membawa 3.000 ekor unta dan 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Tujuh ratus orang di antara mereka memakai baju besi. Adapun jumlah pasukan Nabi saw hanya berjumlah 700 orang.
Perang pun berkobar. Tentara Islam dapat memukul mundur pasukan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar. Tentara Quraisy mulai mundur dan kocar-kacir meninggalkan harta mereka. Melihat kemenangan yang sudah di ambang pintu, pasukan pemanah yang ditempatkan oleh Rasulullah di puncak bukit meninggalkan pos mereka dan turun untuk mengambil harta peninggalan musuh. Mereka lupa akan pesan Rasulullah saw untuk tidak meninggalkan pos mereka dalam keadaan bagaimana pun sebelum diperintahkan. Mereka tidak lagi menghiraukan gerakan musuh.
Situasi ini dimanfaatkan musuh untuk segera melancarkan serangan balik. Pasukan Islam tak mampu menangkis serangan. Mereka terjepit, dan satu per satu pahlawan Islam berguguran. Nabi saw sendiri terluka kena serangan musuh, bahkan berita tidak benar yang diterima musuh bahwa Nabi saw sudah meninggal. Perang berakhir dengan menyebabkan 70 orang pejuang Islam gugur sebagai syuhada diantaranya Hamzah paman Nabi dan Musha’b bin U’mair ra yang dimakamkan di bawah kaki bukit.
SAHABAT YANG IKUT SERTA DALAM BAI’AT RIDHWAN
Bai’at Ridhwan adalah bai’at yang dilakukan sahabat Nabi untuk ta’at kepada Nabi saw di satu tempat dan di bawah pohon tepatnya pada tahun 7 H. Baiat ini terjadi ketika Rasulullah saw, mendapat berita bahwa Utsman bin Affan ras, dibunuh. Beliau bersabda, ”Kita tidak pulang hingga mengalahkan kaum Quraisy”. Beliau mengajak kaum muslimin berbaiat, kemudian terjadilah Baiat Ar-Ridhwan di bawah pohon. Jabir bin Abdullah ra berkata, ”Rasulullah membaiat kita tidak untuk mati, namun untuk tidak melarikan diri”. Kemudian Rasulullah saw membaiat mereka semua.
Ketika Rasulallah saw sedang memikirkan hal ini, tiba-tiba Utsman ra muncul. Kemunculan Utsman ra merupakan tanda awal perdamaian yang sangat diharapapkan beliau. Berakhir bai’at ini dengan perdamaian dari kaum Quraisy sendiri dan kaum Muslimin mereka dibenarkan masuk ke Mekah tanpa persengketaan ataupun pertumpahan darah. (Ibnu Ishaq)
Diriwayatkan bahwa Rasulallah saw mengundang orang orang Islam yang bilangannya pada saat itu kurang lebih 1400 orang untuk berbuat bai’ait kepada Rasulallah saw di daerah Hudaibiyah, dan bai’at ini terjadi di bawah pohon sebagai mana tertera dalam Al-Quran surat al-Fath:18, ”Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon”.
0 Response to "Manusia Termulia"
Posting Komentar